News

 Demo Image
image
  • 2023-11-19 02:42:05
  • Tour, Tourism, Travel

Perjalanan Kreativitas Desa Bresela dari Kerajinan Kayu Manual ke Fiber Modern

 

Sebuah desa yang bernama Bresela terletak di kecamatan Payangan, kabupaten Gianyar. Tidak hanya dikenal karena hamparan sawah yang membentang dengan indah, tetapi juga sebagai tempat yang kaya akan tradisi seni kriya. Selain menjadi sebuah warisan budaya yang dijaga oleh masyarakat setempat juga merupakan kegiatan kreatif. Kerajinan tersebut sudah ada sejak tahun 1970-an dan memberikan dampak yang besar, yaitu mampu mengangkat taraf ekonomi masyarakat lokal. Dimana dulunya dikenal sebagai kerajinan kayu. Pada zaman itu, kerajinan dikerjakan secara manual yang berupa souvernir berbentuk binatang. Meskipun begitu, teknik yang digunakan bisa menjadi hambatan dalam mencapai variasi karya yang lebih luas. Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, perlahan para pengrajin sudah beralih menggunakan mesin bubut dalam menghasilkan karya yang lebih bervariasi.

Kerajinan tersebut tak luput dari penurunan permintaan, sehingga mengalami “stagnan”. Stagnan merupakan sebuah kondisi di mana bisnis maupun usaha tidak mengalami perkembangan yang pesat namun tidak juga mengalami kerugian. Kemudian muncullah tokoh bernama Ngakan Made Swastawa yang pada saat itu mencoba memberikan warna baru dengan membuat sarana upacara yang menggunakan bahan gypsum. Sayangnya kelemahan bahannya tidak lolos dalam memenuhi standar ketahanan karena cenderung mudah pecah dan rusak. Sehingga tidak bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Hingga pada tahun 2010, kerajinan kriya yang bernama dulang itu telah dibuat dengan menggunakan bahan fiber. Dan juga sudah diterima dengan baik hingga terus dikembangkan sampai saat ini. Tidak hanya di Bali, dulang sudah merambah ke mancanegara khususnya di Eropa dan Australia. Dimana dulang bukan hanya digunakan dalam upacara adat saja, tetapi juga sebagai wadah buah-buahan pada acara-acara di hotel maupun di pesta. Bentuknya seperti lingkaran datar yang ditopang sebuah penyangga, sehingga menyerupai meja bundar dengan satu tiang.

Para pengrajin Desa Bresela tidak hanya menjual produk terhadap masyarakat luas, tetapi juga terkandung setiap cerita dan nilai-nilai tradisional dalam setiap karya mereka. Kesuksesan ini tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi semata. Akan tetapi masyarakat lokal menjadi lebih bangga akan warisan budayanya yang terus berkembang. Perubahan ini juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru dan bisa meningkatkan taraf hidup di desa. Melalui proses dan perjalanan yang tidak mudah itu mengajarkan kita sebuah pelajaran berharga mengenai ketaatan dan juga inovasi. Dari yang stuck dan tidak mengalami perkembangan serta dari kerajinan kayu secara manual ke fiber yang lebih modern. Setiap langkah demi langkah merupakan perjuangan dan kreativitas menuju desa yang lebih maju lagi.