Sejak adanya pandemi Covid 19, Desa adat baha melakukan sebuah inisiasi dengan mendirikan Pasar Bunga Taman Sari yang didirikan tepatnya pada bulan maret tahun 2020. Kepala Desa Baha Bapak I Wayan Pusih menuturkan bahwa pasar bunga yang berlokasi di Desa Baha tepatnya di Banjar Keduwa ini berdampingan dengan lokasi tempat Pembibitan Benih Ikan Taman Sari Kabupaten Badung sehingga dinamakan Pasar Bunga Taman Sari. Pasar ini menjadikan bunga sebagai komoditas utama yang dijual kepada konsumen, tidak hanya bunga pasar taman sari ini juga menjual sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan keagamaan umat hindu di Bali seperti selepan, busung dan juga kelapa. Apabila hari-hari biasa bunga yang dijual di Pasar Bunga Taman Sari ini berkisar di harga Rp. 5000 - Rp.10.000 sedangkan menjelang hari raya suci agama hindu harga bunga di Pasar Bunga Taman Sari ini bisa dibandrol dengan harga Rp. 25.000 - Rp. 35.000 Per Kg.
Jenis bunga yang dijual di Pasar Bunga Taman Sari ini umumnya berjenis bunga pacar air dengan beragam warna, ada juga bunga gumitir dan bunga lain yang datang dari luar desa seperti bunga pelung (hydrangea) yang datang dari Desa Gobleg. Hal ini menjadikan Pasar Bunga Taman Sari ini menjadi sentra pasar bunga di Bali sebelum nantinya bunga yang dibeli di pasar ini diedarkan dan dijual lagi ke pasar yang ada di masing-masing desa di Bali. Warga yang berjualan di pasar bunga Taman Sari ini berasal dari masing masing banjar di Desa Baha yang kemudian memberikan retribusinya ke desa adat dengan perbandingan 60% ke desa dan 40% ke pengolah sesuai dengan AD/ART desa. Pasar ini dibuka mulai pukul 09.00 sampai pukul 15.00 Wita, dengan adanya Pasar Bunga Taman Sari ini dapat membantu masyarakat sekitar untuk memiliki pendapatan dan juga lapangan kerja. Manfaat lainnya yang juga dirasakan dengan adanya pasar ini yakni adanya peningkatan PAD Desa. Sehingga selaras dengan visi dan misi desa untuk mengoptimalkan Bumdes dan membuat unit usaha.