News

 Demo Image
image
  • 2022-07-15 13:57:04
  • Tour, Tourism, Travel

Manajemen Pengolahan Sampah di Desa Wisata

Tantangan pengembangan desa wisata di Bali tidak hanya berasal dari minimnya komponen produk pariwisata atau kurangnya pemasaran. Kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah di desa merupakan permasalahan yang sangat serius dan harus ditangani sampai tuntas.

Godevi bersama Yayasan Puri Kauhan Ubud dan Fakultas Pariwisata Unud, mengadakan workshop Manajemen Pengelolaan Sampah di Desa Wisata pada Kamis, 14 Juli 2022 bertempat di Maison Sayan Ubud, Gianyar. Menghadirkan narasumber ahli dalam bidannya yakni Prof.Dr. I Ketut Widnyana, Ni Wayan Riawati dan Ni Ketut Sri Umayanti, diikuti oleh perwakilan 11 desa wisata yang ada di DAS Tukad Oos. Kegiatan workshop berlangsung sangat interaktif, dipandu oleh seorang fasilitator yakni Catur Yudha Hariani.

A.A Gede Ngurah Ari Dwipayana selaku Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud dalam pengantarnya mengatakan bahwa, para pemangku kepentingan harus bersinergi dalam mengatasi persolan yang menghambat pengembangan desa wisata. Kegiatan pariwisata seharusnya tidak sekedar memberikan keuntungan dari segi ekonomi, namun  juga dapat menjaga kelestarian alam dan budaya. Untuk menjamin kegiatan pariwisata secara berkelanjutan yang harus dilakukan oleh desa wisata dalah konservasi alam dan budaya.

Secara ekologis permasalahan air merupakan isu yang sangat serius. Banyak sumber mata air di ubud sudah mulai mengalami kekering, air sungai tercemar oleh sampah dan limbah hingga konflik pengelolaan air antara PDAM, subak dan desa adat. Untuk menjaga air, masyarakat harus membangun budaya kebersihan dan melakukan penghijauan di desa. Tempat pembuangan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) sudah ada di desa-desa namun juga harus didukung oleh manajemen sampah yang dilakukan dari hulu hingga hillir. Manajemen air limbah sebaiknya berbasis desa dan sumber, untuk pemanfaatan limbah yang lebih besar desa adat harus bekerja sama dengan pemerindah daerah, hotel dan restoran.

Di Bali manajeman pengelolaan sampah pura harus dilakukan dengan baik. Mengingat begitu banyak upacara adat yang ada, tentunya meyumbang banyak sampah baik organik maupun non organik. Sampah ini dapat didaur ulang dan dimanfaatkan untuk keperluan pertanian.

Profesor Ilmu Pertanian Universitas Mahasaraswati I Ketut Widnyana menyatakan pekerjaan mengelola sampah adalah pekerjaan yang mulia. Pekerjaan mengolah sampah merupakan pekerjaan yang vital untuk menjaga alam, memajukan pariwisata dan perekonomian Bali. Ni Ketut Sri Umayanti menambahkan, sebagai petugas kebersihan selalu dipandang rendah oleh masyarakat sekitar. Hal tersebut tidak boleh mematahkan semangat dalam melaksanakan tugas. Karena melakukan pelayanan terhadap Ibu Pertiwi akan menjadi catatan di alam atas nantinya. Menurut Ni Wayan Riawati, kita hanya memiliki satu bumi maka jagalah bumi layaknya tubuh kita. Selain gerakan yang dimulai dari diri kita, peran stakeholder sangat penting untuk keberlanjutan pengelolaan sampah. Sampah adalah berkah, maka dari itu bijaklah mengelola dan memanfaatkan sampah.

#godevi #godestinationvillage #desawisata #yayasanpurikauhanubud #konservasi #alam #budaya #sampah

 

Penulis : Pande Aristiani