Desa Tenganan Pegringsingan adalah sebuah desa yang tradisional yang terletak di Kabupaten Karangasem Bali. Desa Tenganan Pegringsingan ini sangat terkenal karena tradisi dan budayanya yang masih di pertahankan oleh penduduk lokal hingga saat ini, yang menjadikan desa ini sebagai salah satu bagian dari desa Bali aga atau desa Bali asli. Desa Tenganan tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman budaya yang unik bagi wisatawan yang ingin merasakan suasana Bali yang autentik dan berbeda dari tempat-tempat wisata Bali lainnya. Desa ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang tertarik dengan sejarah, kerajinan tangan, dan tradisi kuno Bali.
Keunikan Desa Wisata Tenganan terletak pada budayanya yang masih sangat terjaga, terutama adat Bali Aga, yang berbeda dari budaya Bali pada umumnya. Desa ini terkenal dengan kain Geringsing, kain tenun langka yang dibuat menggunakan teknik tenun ganda yang hanya dikuasai oleh segelintir orang di dunia. Selain itu, arsitektur desa yang tradisional, tata ruangnya yang teratur, dan berbagai ritual adat yang dilakukan secara turun-temurun, seperti upacara Mekare-kare (perang pandan), menambah daya tarik unik desa ini. Semua unsur tersebut menjadikan Desa Tenganan sebagai salah satu destinasi wisata budaya yang otentik di Bali

Sumber: www.remotelands.com
Pegringsingan adalah upacara adat yang dilaksanakan di Desa Tenganan Pegringsingan, sebuah desa Bali Aga yang terkenal di Bali. Upacara Pegringsingan ini melibatkan berbagai kegiatan keagamaan dan adat yang bertujuan untuk memurnikan serta memberkati kain Geringsing, karena kain tersebut diyakini memiliki kekuatan magis yang dapat melindungi pemakainya dari roh jahat dan membawa keberuntungan. Pegringsingan juga menjadi simbol pelestarian tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, di mana setiap tahapan ritual penuh dengan nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal. Kain tenun Geringsing, sebuah kain tradisional yang sangat langka dan hanya diproduksi di desa ini. Kain Geringsing dibuat menggunakan teknik ikat ganda yang sangat rumit dan memakan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu kain. Proses pembuatan kain ini merupakan warisan budaya yang sangat berharga dan hanya diajarkan secara turun-temurun oleh masyarakat Tenganan. Motif kain Geringsing biasanya mengandung simbol-simbol yang memiliki makna spiritual mendalam. Para penenun di Tenganan mewarisi keterampilan ini secara turun-temurun, dan hingga kini, produksi kain Geringsing tetap dilakukan dengan cara tradisional tanpa campur tangan mesin.

Sumber: www.detik.com
Berwisata ke Desa Tenganan menawarkan kesempatan untuk merasakan kehidupan desa yang masih tradisional dan jauh dari pengaruh modernisasi. Wisatawan dapat berjalan kaki menjelajahi desa sambil melihat rumah-rumah tradisional yang dibangun dari bahan-bahan alami seperti batu dan kayu. Selain itu, pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan kain Geringsing, mulai dari pewarnaan alami hingga penenunan. Wisatawan juga bisa ikut serta dalam beberapa aktivitas budaya, seperti belajar menenun kain tradisional atau mengikuti upacara-upacara adat yang diadakan di desa. Bagi mereka yang beruntung berkunjung pada saat berlangsungnya upacara Perang Pandan, pengalaman ini akan menjadi salah satu momen tak terlupakan.
Desa wisata tenganan tempat yang sangat harus untuk di kunjungi saat anda liburan kebali , karena masihya menggunakan bali aga atau bali asli di era yang sudah modern seperti ini. Desa tenganan ini akan memperlihatkan desa yang masih sangat kental dengan budaya dan keseniannya. Jadi ayo rencanakan perjalanan anda untuk datang ke desa wisata tengganan yang autentik .