News

 Demo Image
image
  • 2022-11-16 06:04:07
  • Tour, Tourism, Travel

Caci, Tari Perang Lambang Kejantanan dan Keperkasaan di Manggarai

Tarian Caci adalah salah satu kebudayaan Manggarai yang menampilkan adu ketangkasan antara dua orang laki-laki dalam mencambuk dan menangkis cambukan lawan secara bergantian. Caci diidentikkan dengan keperkasaan laki-laki Manggarai karena berkaitan dengan keberanian, kejantanan, dan daya tarik bagi perempuan. Secara Adat Tarian caci ada di laksanakan ketikan Musim Panen, dan penerimaan tamu-tamu Besar. Di liang Ndara Sendiri Tarian Caci Dipertunjukan atau di Pentaskan masing-masing sanggar masyarakat dan Tarian Caci Hanya Boleh Dimainkan Oleh Laki-laki.

WhatsApp Image 2022-11-04 at 12.26.50

Tarian Caci mulanya merupakan sebuah tarian perang. Secara lebih khusus, nama tarian perang ini adalah ceka lajang yang pada zaman dulu berarti perebuatan kekuasaan atau perebutan batasan wilayah. Sedangkan saat ini sering diartikan sebagai perang tanding. Maka dari itu, adanya latihan perang di malam hari dianggap sebagai persiapan oleh leluhur di masa lalu. Apabila seseorang yang ikut berlatih dianggap telah mahir atau mampu dalam latihan tersebut maka ia dikategorikan mampu untuk masuk di dalam medan perang yang sesungguhnya. Dalam tarian Caci, penari melawan penari lain yang berlainan kampung dan tidak melawan kerabat sendiri.

Kostum yang dikenakan pemain Caci sangat atraktif dan melambangkan keunikan dan karakter budaya yang dimiliki oleh orang Manggarai seperti: “Panggal” (penutup kepala) berbentuk tanduk kerbau dan salah satu lambang yang ditempatkan pada bagian kerucut atap rumah adat Manggarai.  Melambangkan “rang” (kharisma dan kekuatan) orang Manggarai. “Ndeki” (berbentuk kuncir kuda) terbuat dari rotan yang dipilin dengan bulu ekor kuda, di tempatkan pada bagian pinggang, melambangkan kejantanan dan keperkasaan. Sarung songke yang diikat sepanjang lutut, melambangkan kesantunan dan sikap patuh orang  Manggarai. Celana panjang putih melambangkan kepolosan, kemurahan dan ketulusan hati. Tubi Rapa dikenakan sebagai manik-manik yang di ikat pada bagian bawa dagu melambangkan kebesaran dan keagungan lelaki Manggarai. Nggorong (gemerincing) diikat pada bagian belakang pinggang. Selendang leros dililit di pinggang dan dijuntai pada bagian depan sarung. Perlengkapan permainan Caci seperti Larik (Cambuk) terbuat dari kulit kerbau dan dipilin dengan anyaman rotan pada ujungnya, Nggiling (perisai) terbuat dari kulit kerbau untuk menangkis cambukan lawan, Agang (berbentuk busur) terbuat dari rotan atau dahan bambu dipakai untuk menangkis atau menahan gempuran lawan.